Analisis Data Dengan Metode Agih
Istilah lain
dari metode agih adalah distribusional. Metode agih adalah metode analisis yang
alat penentunya ada di dalam dan merupakan bagian dari bahasa yang di teliti. Ada
dua jenis teknik yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan.
Teknik dasar
metode agih itu adalah teknik bagi unsur langsung dan sedangkan teknik unsur
lanjutan ada sebelas jenis. Yaitu, teknik lesap, teknik ganti, teknik peluas,
teknik sisip, teknik balik, teknik ubah wujud, teknik ulang, teknik ubah
markah, teknik pemerkuat, teknik pemorakan dan teknik pengontrasan
1.
Teknik
Bagi Unsur Langsung
Teknik bagi
unsur langsung adalah teknik analisis data dengan cara membagi suatu kontruksi
menjadi beberapa bagian dan bagian – bagian atau unsur- unsur itu dipandang sebagai bagian
atau unsur yang langsung membentuk kontruksi yang dimaksud. Manfatnya adalah
menentukan bagian- bagian fungsional suatu kontruksi.
Alat penentu
teknik unsur langsung adalah institusi kebahasaan peneliti terhadap bahasa yang
diteliti. Institusi kebahasaan artinya, kesadaran penuh yang tak dirumuskan,
tetapi terpercaya, terhadap apa dan bagiamananya kenyataan yang bersifat
kenyataan.
2.
Teknik
Lesap
Teknik lesap
adalah teknik analisis data dengan cara melesapkan satuan kebahasaan yang
dianalisis. Alat penetunya adalah satuan kebahasaan yang dilesapkan.
Manfaatnya
adalah untuk membuktikan kadar keintian satuan kebahasaan dalam suatu
kontruksi. Dalam penerapan teknik lesap akan melahirkan dua jenis kemungkinan
satuan kebahasaan inti dan bukan inti.
3.
Teknik
Ganti ( tenik distribusi)
Teknik
Ganti ( tenik distribusi) adalah teknik analisis data dengan cara mengganti
satuan kebahasaan tertentu di dalam suatu kontruksi dengan kesatuhan kebahasaan
yang lain di luar kontruksi yang bersangkutan. Manfaatnya adalah untuk
mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori kesatuan kebahasaan terganti
dengan ketauan bahasaan penggantinya.
4.
Teknik
per – lual
Teknik per- luas
adalah teknik analisis data dengan cara memperluas satuan kebahasaan yang
dianalisis dengan menggunakan sa- tuan kebaha- saan tertentu. Per- luasan ini
ada dua yaitu, perluasan kiri dan perluasan kanan. Manfaatnya adalah untuk
membuktikan hubungan kemaknaan satuan kebahasaan tertentu.
5.
Tenik
Sisip
Teknik sisip
adalah teknik analisis data dengan cara menyisipkan satuhan kebahasaan lain
diantara kontruksi yang dianalisis. Manfaat dari teknik ini adalah untuk
mengetahui kadar keheratan satuan – satuan kebahasan yang di pisakan oleh
penyisip.
6.
Teknik
Balik
Teknik
balik adalah teknik analisis data dengan cara menguba atau membalik struktur
satuan satuan kebahasaan yang dianalisis. Ada dua manfaat (a) kadar ketegaran
letak suatu satuan kebahasaan didalam kalimat dan (b) kadar keapositifan antara
dua satuan kebahasaan yang sama informasinya. Yang mengubah bukanlah jumlah dan
wujud satuan kebahasaan melainkan wujud strukturnya. Caranya adalah memindakan
memindakan letak suatu konstituen dapat dipindakan letaknya (letaknya tidak
tegar ), dan letaknya tidak dapat dipinkan berarti letaknya tegar.
7.
Teknik
Ubah Ujud
Adalah teknik
analisis data dengan cara mengubah wujud atau bentuk kesatuan kebahasaan yang
dianalisis. Penerapan teknik ini selalu mengakibatkan berubahnya wujud atau
bentuk salah satu atau beberapa unsur satuan kebahasan yang dianalisis. Manfaat
dari teknik ini adalah terdapat pada sintaksis dan kegunaan itu antara lain
adalah untuk menentukan satuan maknan atau peran konstituen sintaksis.
8.
Tenik
Ulang
Adalah teknik
analisis data dengan cara mengulang satuan kkebahasaan yang dianalisis.
Manfaatnya adalah menetukan kejatian identitas suatu kebahasaan yang
diulang. Ada dua jenis teknik ulang, (1)
pengulangan berdasarkan rupa satuain kebahasaan yang diulang dan ( 2)
berdasarkan makna penggabungan dua bentuk yang mengandung makna yang sinonim.
9.
Teknik
Baca Markah
Adalah teknik
analisis data dengan cara membaca “ markah” dalam suatu kontruksi (penanda).
Markah itu maksudnya kata imbuhan, seperti kata penghubung, kata depan, dan
artikel yang menyatakan ciri ketatabahasaan atau fungsi kata intruksi.
Pemaknaan itu menjuk identitas atau kejatian kebahasaan tertenu; dan kemampuan
peranan membaca yang dimaksudkan.
10. Teknik Pemerkuat
Adalah teknik
analisi data dengan cara menghadirkan satuan kebahasaan lain yang merupakan
perifrase dari satu kebahasaan yang dianalisis. Perifrase menunjukan pada
pengungkapan yang panjang sebagai pengganti pengungkapan yang lebih pendek.
Manfatnya adalah untuk menujukan kekhasan identitas suatu konstistuen dalam
suatu kontruksi.
11. Teknik Pemorakan (sodor
data lawan)
Adalah teknik
analisis data dengan cara mengajukan data lawan terhadap satuan kebahasaan yang
dianalsis.teknik ini dapat diterapkan pada data yang tidak dapat dianalisis
dengan menggunakan teknik balik.
12. Teknik Pengkontrasan
(teknik oposisi)
Adalah ternik
analisis data dengan mengontranskan satuan kebahasaan tertentu dengan data
lain. Manfatnya untuk menentukan fonem, dengan menggunakan pasangan minimal,
yaitu pasangan yang berupa kata tunggal dengan perbedaan sebuah unsur bunyi
(vokal atau konsonan)
PENYAJIAN ANALISIS DATA
Ada dua cara
penyajian analisis data yaitu; penyajian formal dan informal. Penyajian
analisis informal adalah penyajian
analisis data dengan menggunakan kata- kata biasa. Dalam penyajian ini rumus-
rumus atau kaidah- kaidah di sampaikan dengan menggunakan kata – kata biasa
yang untuk mudah di pahami apabila dibaca.
Kedua, penyajian analisi data secara formal
Adalah penyajian
analisis data dengan menggunakan kaidah,. Kaidah artinya, (1) pernyataan formal
yang menghubungkan unsur – unsur konkrit dari suatu sistem yang abtrak dengan
model dari sistem itu, (2) pernyaataan umum tentang suatu keteraturan atau
suatu pola dalam bahasa, (3) sarana untuk menguraikan atau meramalkan derivasi
suatu satuan dari asal yang di postulasikan (5) aturan tata
bahasa lafal yang harus diikuti. Kaidah itu harus berbentu tabel, diagram, dan
gambar. Mafaatnya untuk mudah memahami berdasarkan informal.
Jenis – jenis penyajian analisis data
1.
Bagan: bentuknya
struktur (mengelompokan suatu sistematika)
2.
Diagram: batang dan
lingkaran (perbadingan)
3.
Tabel : mendaftar
4.
Grafik: menunjuk
perubahan, (penurunan, peningkatan, tetap)
5.
Gambar: melihat dan
membadingkan
6.
Skema (pola)
Isi Latar Belakang Penelitian
1.
Tentang apa yang mau
diteliti atau hal yang di bahas
2.
Menjelaskan mengenai
objek atau pengertian tentang objek penelitian (setai contoh)
3.
Alasan pemilihan objek
penelitian
4.
Permasalahan tentang
objek
Contoh
Tinjauan Pustaka
Ulasan atau
pembahasan pustaka – pustaka yang berkenaan dengan objek yang diteliti.
Manfaatnya:
1.
Untuk menghindari
kesamaan atau dublikasi.
2.
Objek penelitian itu
tidak mulai dengan nol, apsti ada yang menyinggung dengan topik itu.
3.
Beri urutan yang lebih
jelas.
Landasan Teori
Konsep yang
dipaki untuk membahas objek penelitian. Khususnya objek yang diteliti.
Memberikan kesimpulan bahan yang kita bahas berdasarkan pendapat kita. Berisi
konep- konsep yang berkaitan.
Jadwal penelitian
Kegiatan
|
Agustus
2012
|
September
2012
|
Oktober 2012
|
November
2012
|
Desember
2012
|
Januri
2012
|
Pengumpulan data
|
ü
|
ü
|
||||
Analisis data
|
ü
|
ü
|
||||
Pembuatan laporan
|
ü
|
|||||
Ujian dan revisi
|
ü
|
Biaya penelitian
No
|
Komponen
|
Volume
|
Biaya
satuan
|
biaya
|
1
|
Kertas HVS A4 berat 70 gram
|
1 rim
|
Rp 26.000;
|
27.000;00
|
2.
|
Tinta printer
|
1 buah
|
157.000
|
157.000;00
|
3
|
Sumber data
|
1 buah pledick
|
45.000;
|
45.000;00
|
4
|
Foto cipy proposal
|
134 halaman
|
3.000;
|
300.000
|
5
|
Foto coopy draf skrisi
|
78 halaman
|
ü
|
ü
|
7
|
Jilid proposal & skripsi
|
78 halaman
|
ü
|
ü
|