Selasa, 12 Juni 2012

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR

                                                           



             

Pendahuluhan
1.1  Latar Belakang
Karya sastra merupakan bentuk cerminan atau gambaran kehidupan masyarakat yang kreatif dan produktif dalam menghasilkan sebuah karya. Melalui karya sastra pengarang berusaha mengungkapkan kehidupan masyarakat yang mereka alami atau yang mereka rasakan. Karya satra lahir karena adanya keinginan dari pengarang untuk mengungkapkan eksistensinya sebagai manusia yang berisis ide, gagasan, dan pesan tertentu yang diilhami oleh imajinasi dan realitas sosial budaya pengarang serta menggunakan media bahasa sebagai penyampingnya. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya melibatkan kreativitas manusia. Karya sastra lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa pengarang secara mendalam melalui proses imajinasi ( Nurgihantoro, 2007:57).
Karya sastra lahir dari latar belakang dan dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksisitensi dirinya. Sebuah karya sastra dipersepsikan sebagai ungkapan realitas kehidupan dan konteks penyajianya disusun secara terstruktur, menarik, serta menggunakan media bahasa berupa teks yang disusun melalui refleksi pengalaman dan pengetahuan secara potensial memiliki berbagai macam bentuk representasi kehidupan.  
Ditinjau dari segi pembacaan karya sastra merupakan bayang-bayang realitas yang dapat menghadirkan gambaran dan refleksi berbagai permasalahan dalam kehidupan nyata. Dibutuhkannya pemahamannya masyarakat terhadap karya sastra yang dihasilkan pengarang maka penelitian ini menggunakan metode penelitian Sosiologi Sastra. Sosiologi Sastra adalah pemahamannya terhadap karya sastra dapat mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya.
Novel merupakan salah satu ragam prosa dan di dalamnya terdapat peristiwa yang dialami oleh tokoh-tokohnya secara sistematis serta latar belakang terstruktur. Oleh karena itu, objek sasaran penelitian dalam novel “Tersesat Di Jalan Yang Benar” karya Aziz Elsa ini adalah kondisi alam di muka bumi ini mulai tidak normal. Akibat dari ketidaknormalan ini, muncul berbagai bencana di seluru penjuru dunia. Ketidaknormalan kondisi alam ini pula, berbagai jenis tumbuhan, jenis air, jenis binatang, awan, cahaya, angin, dan api,  mulai tidak nyaman untuk hidup di muka bumi ini. Melihat dari fenomena ini, pengarang ( Aziz Elsha) terpanggil. Untuk ini, perlu diangkat dan dikemas melalui tulisan ini. Sehingga, apa yang pengarang sampaikan dalam buku novel ini, betul – betul tersentuh oleh pembaca dan pembaca betul- betul sadar akan pentingnya alam ini.
Karya Azizi Elsa merupakan karya sastra yang penomenal dan nyata. Ada beberapa alasan yang menarik dalam novel “tersesat di jalan yang benar” ini dan menjadi ojek penelitiannya yaitu novel ini mempunyai gagasan yang menarik untuk dikaji dan dilihat dari alur ceritanya. Kedua, dilihat dari struktuk tokoh, penokohan dan  latar dalam novel tersesat di jalan yang benar karya Aziz Elzha, dengan kondisi masyarakat saat ini  mengalami berbagai pencana dimana- mana. Ketiga, dilihat dari sepengetahuan peneliti novel ini ada banyak yang meneliti tentang alam secara menyeluru. Namun belum ada yang meneliti dari sisi sastra atau kaca mata sastra.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam butir 1.1, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.2. 1 Bagaimanakah struktur yang meliputi alur, tokoh, penokohan dan latar dalam novel tersesat di jalan yang benar karya Aziz Elzha?
1. 2. 2 Bagaimanakah tema dan amanat yang di sampaikan dalam novel tersesat di jalan yang benar karya  Aziz Elzha?
1. 3 Tujuan Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Mendeskripsikan alur, tokoh, penokohan dan latar dalam novel tersesat di jalan yang benar, karya Aziz Elzha.
1.3.2 Mendeskrifsikan ruangan tema dan amanat yang disampaikan dalam novel tersesat di jalan yang benar karya Aziz Elzha
1. 4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah memberikan manfaat bagi orang lain. Adapun manfaat-manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah
1.4.1 Manfaat teoritis
Manfaat teiroritia adalah manfaat yang berkaitan atau berkenaan dengan ilmu pengetahuan sebagai bahan pembalajaran bagi semua orang. Terlebih khusus di bidang sastra.
1.4.2 Manfaat praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang berkaitan atau berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan dalam propesi tertentu. Sehingga peneliti novel “ tersesat di jalan yang benar” karya Aziz Elsa ini memberikan sebuah gambaran atau refrensi bagi peneliti karya sastra yang lainnya, terlebih khusus bidang karya sastra dan memperluas wawasan pembaca terhadap aspek sosial. Bukan manfaatnya hanya itu saja, tetapi peneliti memberikan gambaran  sebagai refrensi kepada mahasiswa Univesitas sanata Dharma Yogyakarta khusunya Program Studi Sastra Indonesia. Peneliti ini berharapkan bagi pembaca untuk dalam mengungkapkan makna aspek yang terkandung dalam novel tersesat di jalan yang benar, karya Aziz Elsa.
2.2 Tinjaun Pustaka
Tinjauan pustaka yang relevan
Bencana dalam gempa bumi dan stunami proyansi Nangru Aceh Darussalam dan Sumatra Utara telah menghadirkan banyak hal yang tidak pernah terduga. Mulai besarnya korban, baik materi maupun jiwa, ternyata banyak sesuatu yang tidak masuk akal terjadi.
Hal ini seharusnya lihat sebagai bagian dari ayat- ayat Tuhan dalam memperlihatkan kebesarannya. Dari peristiwa ini juga kita bisa lihat fenomena tidak biasa yang membuat kita mau dan tidak mau harus mengakui kebesaran Allah. Kita yang selama ini superior, gagah, dan tampil perkasa, ternyata tidak mampu berbuat apa- apa jika alam sudah “ murkah” hanya dalam hitungan detik semua langsung berubah. Dari yang kuat, koko, menjadi lemah, dan tadinya menantang akhirnya ancur lebur yang menjulang tinggi yang membanggakan akhirnya harus rata dengan tanah.
Di balik itu ada sedikit fenoma alam yang memaksa kita geleng- geleng kepala. Sesuatu yang begitu ajaib, suprarasional dan benar- benar diluar jangkauan akal biasa. Tapi itulah rahasia Allah. Novel karya, Khotimi Bahri R & Saeful Alam Elbarnaz, Pebruari, 2005
Catatan untuk bagian pustaka:
untuk mendapatkan tinjaua pustaka yang relevan banyak tetapi tidak sempat cari. Namun, saya akan usahkan pada pertemuan berikutnya. Yang saya sempat dapat, hanya yang ada di atas.

3.3 Landasan Teori
Landasan teori merupakan sebuah alat untuk memecakan rumusan masalah yang mau diteliti (karya sastra) berdasarkan teori – teori yang relevan atau teori yang cocok yang dapat digunakan.
3.3.1 Pengertian landasan Teori
Landasan teori adalah seperangkat construct (konsep yang saling berhubungan), rumusan-rumusan dan preposisi yang menyajikan suatu pandangan yang sistematis suatu fenomena dengan mengkalasifikasikan hubungan-hubungan dalam membangun suatu karya sastra dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala (Kerlinger dalam Pradopo, 2001:2).

Dengan demikian, tahapan penyusunan landasan teori dalam rancangan penelitian menjadi penting. Karena teori berfungsi sebagai alat untuk memecahkan masalah, maka teori harus dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam uraian landasan teori, teori harus dijelaskan secara konseptual dengan jalan memberikan deskripsi yang jelas secara operasional bagaimana teori tersebut dapat dijalankan sesuai kebutuhannya.

Adapun Ratna ( 2004: 94-95) menyatakan, sebagai akumulasi konsep, teori tidak harus dipahami secara kaku. Teori tidak harus dan tidak mungkin diterapkan secara persis sama sebagaimana dikemukakan oleh para penemunya. Teori pun dapat ditafsirkan sesuai kemampuan peneliti. Teori adalah alat. Kapasitasnya berfungsi untuk mengarahkan sekaligus membantu memahami objek secara maksimal. Teori memiliki fungsi statis sekaligus dinamis. Aspek statisnya adalah konsep-konsep dasar yang membangun karya sastra sekaligus membedakan suatu teori dengan teori yang lain.

Teori Struktural, pendekatan struktur merupakan tahap awal dalam penelitian sastra. Pendekatan struktural adalah pendekatan yang berorientasi kepada karya sebagai analisis yang ditujukan kepada teks itu sendiri sebagai kesatuan yang tersusun dari bagian-bagian yang saling berkaitan antarbagian bagian lainnya. Tujuan dari analisis ini adalah untuk memaparkan keterkaitan dan keterjalinan dari berbagai aspek yang secara bersama-sama membentuk wacana. Dalam analisis ini dapat dilihat dari sudut plot, karakter, setting, point of view, tone, dan theme sebagaimana unsur-unsur itu saling berinteraksi.
Sebuah struktur mempunyai tiga sifat yaitu totalitas, transformasi, dan pengaturan diri. Yang dimaksud dengan totalitas yaitu bahwa struktur yang terkandung di dalamnya mencerminkan sistem itu sebagai sistem. Dengan lain kata, susunan sebagai kesatuan akan menjadi konsep lengkap dalam dirinya. Transformasi adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada sebuah unsur struktur akan mengakibatkan hubungan antarunsur akan berubah pula. Pengaturan diri yang dimaksud adalah bahwa struktur itu dibentuk oleh kaidah-kaidah intrinsik dari hubungan antar unsur akan mengatur sendiri bila ada unsur yang berubah atau hilang. ( Piaget, dalam Sangidu, 2004: 16). 
Pembatasan masalah novel Tersesat Di Jalan Yang Benar karya Aziz Elsa hanya pada masalah tema, alur, tokoh, dan latar. Alasannya adalah keempat unsur tersebut sesuai dengan tujuan penelitian dan objek yang dikaji yaitu mengenai kondisi alam sekarang ini mulai tidak normal. Tema menentukan inti cerita dan novel tersebut, alur untuk mengetahui bagaimana jalan cerita, dan penokohan digunakan untuk mengetahui bagaimana karakteristik setiap tokoh sebagai landasan untuk menggali data yang palit.
Landasan teori menurut (Suroso, Puji Santosa, dan Pardi Suratno, 2009; hal:79) adalah karya sastra merupakan sebuah struktur yang terdiri atas bermacam- macam unsur berbentuk struktur. Antara unsur – unsur pembentuknya itu terdapat jalinan yang erat (koherensi). Maka unsur karya satra itu hanya dapat dipahami dan dinilai sepenunya atas dasar tempat dan dasar unsur itu dalam keseluruhan karya satra. Oleh karena itu, landasan struktural merupakan metode deskritif objektif, yang mendasarkan pada jalinannya (kohernsi) dengan unsur- unsur lain dalam karya sastra.
Menurut Sri Wahyuningtyas dan Wijaya Heru Santosa: Sastra: Teori & Implemantasi, tebitan 2011: hal: 1-2, oleh Abram; memaparkan ada empat pendekatan terhadap karya sastra yaitu, pendekatan mimetik, pendekatan pragmatik, perndekatan ekspresif, dan pendekatan objektif. Teori struktural termasuk dalam pendekatan objektif, yaitu pendekatan yang menganggap karya sastra sebagai “makluk” yang berdiri sendiri, mengganggap bahwa karya sastra bersifat otonom, terlepas dari alam sekitarnya, harus dianlisis strukturnya, terlepas dari alam sekitarnya, baik pembaca maupun pembacanya. Oleh karena itu, untuk dapat memahami sebuah karya sastra harus dianalisi strukturnya.
4.4  Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang akan ditempu oleh peneliti dalam memecakan masalah dalam objek yang ditelitinya. Oleh karena itu, dalam peneltian ini akan dipaparkan beberapa metode dan akan dipilih metode apa yang akan digunakan dalam penelitian dalam novel Tersesat Di Jalan Yang Benar, karya Aziz Elsa ini. Adapun beberpa metode penelitianya; pendekatan objektif, pendekatan ekspresif, pendekatan mimetik pendekatan pragmatik, pendekatan spikologis, pendekatan sosiologis, dan pendekatan struktural. Namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode atau pendekatan struktural sebagai mana telah ungkapkan dalam bagian 3.3.2 (landasan teori).
4.4.1 Metode Dan Teknik Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode struktural objektif. sebagai mana telah ungkapkan dalam bagian 3.3.2 (landasan teori) . Oleh  karena itu, landasan teori menurut (Suroso, Puji Santosa, dan Pardi Suratno, 2009; hal:79) adalah karya sastra merupakan sebuah struktur yang terdiri atas bermacam- macam unsur berbentuk struktur (tersusun). Antara unsur – unsur pembentuknya. Hal itu terdapat jalinan yang erat (koherensi). Makna unsur karya satra itu hanya dapat dipahami dan dinilai sepenunya atas dasar tempat dan dasar unsur dalam keseluruhan karya satra. Oleh karena itu, landasan struktural merupakan metode deskritif objektif yang mendasarkan pada jalinannya (kohernsi) dengan unsur- unsur yang lain dalam sebuah karya sastra.
4.4.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam novel tersesat di jalan yang benar adalah metode atau study  pustaka. Karena pengumpulan data berdasarkan pada teks secara membaca dan menganalisis isi struktur dalam novel tersesat di jalan yang benar. Bagimana novel tersesat di jalan yang benar ini dibangun berdasarkan unsur- unsur suatu karya sastra yang saling keterkaitan antrabagian- bagiannya.
4.4.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Setelah tahap analisi data, tahap selanjudnya adalah penyajian hasil analisis data. Analisis data dalam penelitian ini disajikan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif menggambarkan hasil analasis data berupa pemaknaan dalam karya sastra disajikan secara deskriptif. Teknik yang digunakan dalam analisis kualitatif ini sebagi teknik baca dan teknik catatat pada hal yang mengandung makna dan simbol dalam novel tersesat di kalan yang benar.
5.5 Sistematika Penyajian
Dalam laporan penelitian ini peneliti merangkum semua latar belakang, tinjauan pustaka, landasan teori,  metode penelitian dan sistematika penelitian. Latar belakang mengisi tentang mengapa penulis melakukan penelitian ini. Rumusan masalah menjelaskan masalah- masalah yang ditemukan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian mendeskripsikan tujuan diadaka penelitian ini. Manfaat penelitian memaparkan  manfaat yang bisa diambil dari  hasil penelitian ini. Tinjauan pistaka mengemukakan pustaka yang perna ada atau perna pabahas dalam novel tersesat di jalan yang benar. Landasan teori menyampaikan teori apa yang dugunakan dalam penelitian ini.  Metode penelitian dirincikan teknik pengumpulan data, teknik analisis data,dan teknik penyampaian analisis data dalam penelitian ini. Sistematika penyajian menguraikan urutan hasil penyampaian hasil penelitian dala proposal ini. Dalam bab II membahas tentang srtruktur pembangun novel tersesat di jalan yang benar, karaya Aziz Elhza.
BAB 2
Hasil penelitian & Pembahasan
Berdasarka latang belakang dan  rumusan malah yang sudah terpampar di awal proposal ini bahwa, hal yang akan di bahas atau akan diteliti yaitu bagimana struktur yang terdapat di dalam novel tersesat di jalan yang benar, karya Alziz Elzha ini. Struktuk disini adalah alur cerita, tokoh, penokohan, tema, dan latar.
1.1  Struktur dalam novel tersesat di jalan yang benar karya Azizi Elzha
1.      Tema
Ø Tema yang terdapat dalam novel ini adalah melestarikan Alam. Hal ini dapat di lihat dari latar tempat yaitu di seluru penujuru dunia. Dimana kegiatan utamanya dan tokoh utamanya berbicara mengenai pentingya alam dan hukum alam harus ditegahkan oleh penggunanya.
Ø Hal ini dapat di buktikan bahwa setiap bagian dalam novel ini berbicara mengenai kelesatiaran alam atau pentingnya alam dari daratan Asia sampai daratan Eropa.
Ø Kalau manusia tidak merusak alam atau semua kekayaan alam dunia ini pasti masih segar, sejuk, tidak panas, udaranya tidak kotor, dan lainya.  Tetapi ulah manusia menghancurkan alam akan menimbulkan berbagai perirtiswa di berbagai belahan dunia pula. Oleh karenanya jangan merusak alam tanpa sengaja atau tidak sengaja.
2.      Alur/ Plot
Alur atau plot yang terdapat dalam novel Tersesat Di Jalan Yang Benar karya, Aziz Elzha ini alur maju dan mundur. Hal ini dapat dibuktikan dari alur ceritanya. Dimana cerita tersebut dapat di ceritaka peristiwa yang terjadi dan akan terjadi waktu yang akan datang pula. Namun, khusus alur ceritannya ada sebagian yang keluar dari apa yang di ceritakan. Misalnya, bagian 1- 10 alurnya menyambung, dan bagian 11- 13 tidak nyambung (tidak semuanya)
3.      Latar
Latar dalam novel tersesat di jalan yang benar terdiri dari tempat yang luar dan tempat yang sempit.
a.       Tempat luas
Latar tempat yang luas dalam novel ini adalah Indonesia, daratan Eropa, Daratan Asia, Mesir, Baghdad, Jakarta.
b.      Latar tempat yang sempit yaitu, Jawa Timur, Kalimantan, Solo, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali.
c.       Latar waktu: siang, malam, sore, pagi,  Bulan, tahun
4.      Sudut Pandang
Latar dalam novel ini adalah sudut pandang Aku- An  atau dimana Tokoh utamanya menyebut dirinya orang pertama dengan kata aku.
5.      Tokoh dan Penokohan
1.      Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis dalam novel tersesat di jalan yang benar adalah Kambing Betina dan Rumput Hijau. Kedua tokoh ini merupak tokoh yang paling berperan dalam novel ini atau paling dominan. Biar Angin sebagai tokoh utama yang pailing menonyol dalam novel ini, tetapi yang paling pusat adalah Kambing Betina dan Rumput Hijau. Kedua tokoh inilah sebagai pusat yang memancing Tokoh Angin menimbulkan berbagai peristiwa.
2.      Tokoh protagonis
Angin, sebagai tokoh protagonis yang sentral atau tokoh pusat dimana setiap bagian dalam novel ini muncul. Ia juga sebagai penyebab timbulnya berbagai peristiwa di seluru permukaan bumi ini. Sifat atau watak yang ia miliki adalah pintar membatu orang lain atau tokoh – tokoh lain yang mengalmi peristiwa. Batuan yang ia berikan, bukan yang fotistif melainkan negatif.
Tokoh protagonis yang kedua adalah Tikus. Tikus merupakan tokoh yang menimbulkan peristwa. Hal ini terbukti pada sahat bertemu dengan Angin. Pada saat itu, rombongan tikus bersiap untuk berdemo merusak tanama manusia yaitu merusak sawa.
 Tokoh protagonis yang ketiga adalah Air. Hal ini terbukti dengan realitas yang ada. Setiap kali hujan selalu air menimbulakn efek yang besar bagi kita.
Tokoh protagonis yang keempat adalah Burung Perkutut. Tokoh ini pun mengalami nasip yang sama dengan tokoh Tikus, dimana burung perkutut menimpa musiba. Karena saudara kembarnya ditangkap oleh bangsa manusia. Akhirnya Angin bertemu dengannya dan permohonnya itu, mmebuat Angi merusak rumah- rumah warga di Jawa Timur.
3.      Tokoh Penengah atau tritagonis
Tokoh – tokoh tritagonis yaitu, Nona Bunga, Cahaya, awan, Burung Elang. Tokoh – tokoh ini merupakan tokoh penenga yang mendukung protagonis maupun tokoh antagonis.
4.      Tokoh Deatragonis
Tokoh deatragonis dalam novel ini adalah Cermin kebijakan, Sari Air, Sari Tanah, Sari cahaya, Cermin Kabajikan,Air Suci, Tongkat Kebijakan, Sari Tanah. Tokoh ini merupakan tokoh yang membantu tokoh antagonis. Mereka ini pembantu Angin untuk menjadi kelopok teroris.
6.      Gaya Bahasa
Bahasa yang di gunakan dalam novel ini, oleh pengarang adalah sangat infiratif.  Tetapi  juga ada bahasa ambingguitas. Sehingga inti ceritanya terputus- putus atau tidak nyambung. Memang sebagian besar menyambung tapi masih belum lengkap. Misalnya, bagian pertama sampai bagian sepuluh alurnya menjambbung. Tetapi dari bagian sebelas sampai denga bagian terakhir (13) tidak nyambung. Oleh karena itu saya mengatakan agak tidak menyambung. (lht: 147- 192)
7.      Amanat:
Amanat dalam novel ini adalah kita sebagai manusia yang punya pikiran, yang punya akal budi, perluh melestarikan alam di mika bumi ini. Sehingga kita tidak menjadi korban, yang semestinya tidak terjadi. Kita manusia membutuhkan mereka (kekayaan alam) tetapi ada waktunya. Kita perlu menjaga dan melestarikan semua yang telah di berikan oleh yang Maha Kuasa


Tidak ada komentar: