Artikel
Tahun,2007
angkatan II Matrikulasi Kabupaten Pegunungan Bintang mulai mendaftar. Pendaftar
dan sekalagus yang ditembus akan study diluar Papua, demikian bunyi surat
edaran yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pegunungan
Bintang (P&P) dan Bapak Theodorus Sitokdana sebagai Wakil Bupati Kabupaten
Pegunungan Bintang periode.......2010. Sajak detik itu pun saya siap tes
dan untuk studi di luar Papua. Ternyata
apa yang saya pikirkan itupun terkabul.
Pada
waktu itu, bukan saya saja yang ikut tes, melainkan banyak anak yang tes, dari berbagai daerah (distrik) di Pegunungan
Bintang. Namun, jumlah anak yang tes hanya 25 anak, diantaranya, sodara Ramces
Ningmabin, Saudara Martinus Kalakmabin, Saudara, Deky Kasipmabin, Sodara
Fransiskus Kasipmabin, Sodara Alowisia Pofei, sodara Yanuarius Kalakmabin,
sodara Resa Urpon, sodara Honoratus Kulka, Elis Duyala, Sodara Agustinius
Uropka, sodara halmaruma Pison Singpanki, sodara Tertin Wasini, sodara Lendi
Ningdana, Sodara Basilia Uromabin, Sodara Pimcan Nalsa, Malpinus Keduman dan
lainya yang tak disebutkan. Nama – nama yang sudah disebutkan diatas merupakan
yang sudah tembus dan sudah dikirim ke Kota Studi dan sebagian besar masih
bertahan, ada yang dipanggil oleh Bapa disurga, dan ada yang memilih balik
pulang kampung, dan ada yang memilih untuk pulang Jayapura dan kuliah di
jayapura. Sebelum berangkat, sore hari kita diundang berkumpul untuk
mendapatkan uang saku, tempatnya di Asrama Buper lama. Uang saku yang kami
dapat per orang Rp 500.000;. setelah dapat uang saku kita pergi menuju tempat
tinggal kami masing- masing untuk persiapan pemberangkatan kami besok
pagi.
Malam
itu saya, Ramces, Deky, dipanggil oleh kakak kami, orang tua kami, Bapak
Silpester Ningmabin dan Rudi Ningmabin dengan tujuan memberikan semacam lelukon
yang membuat kami gembira. Lelukon yang mereka dua ceritakan ini sangat lucu,
tetapi makna dari lelukon itu, sangat bermanfaat kalau kita resepsikan atau
memaknai kedalam. Hari makin pagi dan kicau burung terbahur di gunung Buper dan
angin pagi mulai terkena badan kami diujung kaki sampai diujung rambut membuat
kami tidur diatas mobil yang kami tumpangi. Sepanjang jalan Waena – Sentani
sunyi dan sejuk membuat kami menikmati perjalanan menuju air fot sentani untuk
berangkat ke Yogyakarya. Setela di airfot kakak dua balik ke waena. Setelah
itu, kami disuruh masuk kedalam ruangan tunggu untuk terbang menggunakan
pesawat Batavia Air (No....). Jarum
jam sudah menunjukan 7.00 WIT untuk masuk ke dalam pesawat yang kita akan
tumpangi sampai di Yogya. Masuk ke dalam pesawat hatiku semakin bedebar..ooo
tuhan lingdungilah dalam perjalan kami sampai ditempat tujuan dengan selamat
(berdoa dalam hati).
Sejak
saya menginjak kota Yogyakarta pada bulan Agustus, ...2008. pada saat itu, saya
tidak ada bayangan sama sekali untuk berorganisasi apapun. baik itu organisasi
manapun. setelah menjalan dua bulan saya diajak oleh salah satu senioritas
(ibukweng) aliasnya mengajak untuk diskusi semacam itu. Ibukbeng bertanya
kepada saya, apakah kamu adiknya Bernardus Ningmabin & Natalia Ningmabin?
tidak berpikir panjang saya langsung menjawabnya" ya". kanapa kak?
tanyaku lagi" do" (tidak) jawabnya. sesudah itu, saya diajak lkagi
oleh beberapa senioritas untuk bermain ke kontrakan lama diantaranya, Anselmus
Uropmabin, Pilemon Asiki, Maikel Mimin, Melianus Ningmabin, kemudian ada
beberapa kakak senioritas lainya yang saya tidak sebutkan. Mereka bangga atas
kehadir saya ditengah- tengah mereka. Mereka barkata demikian “ adik – adik
sudah banyak” dan hal ini merupakan suatu kebanggaan khusus buat kami sebagai
senioritas. Setelah saya bermain bersama urbob
yao, saya diantar oleh kakak Meli
dan Maikel menuju Wisma Sanata Dharma.
Sambil
mengikuti Matrikulasi, saya sempat telpon dengan kakak (Bernardus Ningmabin) di
Jayapura dan bertanya. Apakah di daerah Yogya ini ada kakak yang mengarahkan
kami setelah keluar dari matrikulasi dan statuta kami menjadi Mahasiswa?.
Katanya, kamu kemarin ada ketemu kakak satu tidak? Ada tanya kamu tidak, Soal saya dengan Natalia?, ya kakak jawabku.
Itulah orangnya, tuturnya. Sesudah tiga hari kemudian kakak ibukweng datang dan
mengajak saya pergi ke tempat tinggalnya (kost) dia. Kebetulan pada waktu itu
hari sabtu, maka saya terima tawaran kakak Ibukweng dan langsung kita bedua
jalan. Sampai dikostnya kakak Ibukweng, ia persilakan saya untuk masuk kedalam
ruangan. Setelah masuk ruangan kakak Ibukweng
memutar teh manis dan roti bakar 4 buah untuk kita bersantap. Sampling
kita bersantap, kakak Ibukweng mulai bercerita, katanya, saya, Bernardus
Ningmabin, Natalia Ningmabin, Ibinweng Uropdana, Halmaruma (Matheus Uropdana),
adalah teman seangkatan. Orang- orang ini kita ketemu dan menjadi berteman
akrab pada saat SMA YPPK Teruna Bahkti Waena- Jayapura. Jadi mereka – mereka
diatas merupakan teman baik saya, dan pada akhirnya sebagian besar mereka sudah
selesai kuliah dan pulang ke daerah untuk kerja.
*SEBAGIAN
TEKS HILANG*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar