Selasa, 20 Maret 2012

PENGALAMAN ITU GURU YANG BAIK


Artikel

Tahun,2007 angkatan II Matrikulasi Kabupaten Pegunungan Bintang mulai mendaftar. Pendaftar dan sekalagus yang ditembus akan study diluar Papua, demikian bunyi surat edaran yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang (P&P) dan Bapak Theodorus Sitokdana sebagai Wakil Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang periode.......2010. Sajak detik itu pun saya siap tes dan  untuk studi di luar Papua. Ternyata apa yang saya pikirkan itupun terkabul.
Pada waktu itu, bukan saya saja yang ikut tes, melainkan banyak anak yang  tes,  dari berbagai daerah (distrik) di Pegunungan Bintang. Namun, jumlah anak yang tes hanya 25 anak, diantaranya, sodara Ramces Ningmabin, Saudara Martinus Kalakmabin, Saudara, Deky Kasipmabin, Sodara Fransiskus Kasipmabin, Sodara Alowisia Pofei, sodara Yanuarius Kalakmabin, sodara Resa Urpon, sodara Honoratus Kulka, Elis Duyala, Sodara Agustinius Uropka, sodara halmaruma Pison Singpanki, sodara Tertin Wasini, sodara Lendi Ningdana, Sodara Basilia Uromabin, Sodara Pimcan Nalsa, Malpinus Keduman dan lainya yang tak disebutkan. Nama – nama yang sudah disebutkan diatas merupakan yang sudah tembus dan sudah dikirim ke Kota Studi dan sebagian besar masih bertahan, ada yang dipanggil oleh Bapa disurga, dan ada yang memilih balik pulang kampung, dan ada yang memilih untuk pulang Jayapura dan kuliah di jayapura. Sebelum berangkat, sore hari kita diundang berkumpul untuk mendapatkan uang saku, tempatnya di Asrama Buper lama. Uang saku yang kami dapat per orang Rp 500.000;. setelah dapat uang saku kita pergi menuju tempat tinggal kami masing- masing untuk persiapan pemberangkatan kami besok pagi. 
Malam itu saya, Ramces, Deky, dipanggil oleh kakak kami, orang tua kami, Bapak Silpester Ningmabin dan Rudi Ningmabin dengan tujuan memberikan semacam lelukon yang membuat kami gembira. Lelukon yang mereka dua ceritakan ini sangat lucu, tetapi makna dari lelukon itu, sangat bermanfaat kalau kita resepsikan atau memaknai kedalam. Hari makin pagi dan kicau burung terbahur di gunung Buper dan angin pagi mulai terkena badan kami diujung kaki sampai diujung rambut membuat kami tidur diatas mobil yang kami tumpangi. Sepanjang jalan Waena – Sentani sunyi dan sejuk membuat kami menikmati perjalanan menuju air fot sentani untuk berangkat ke Yogyakarya. Setela di airfot kakak dua balik ke waena. Setelah itu, kami disuruh masuk kedalam ruangan tunggu untuk terbang menggunakan pesawat Batavia Air (No....). Jarum jam sudah menunjukan 7.00 WIT untuk masuk ke dalam pesawat yang kita akan tumpangi sampai di Yogya. Masuk ke dalam pesawat hatiku semakin bedebar..ooo tuhan lingdungilah dalam perjalan kami sampai ditempat tujuan dengan selamat (berdoa dalam hati).
Sejak saya menginjak kota Yogyakarta pada bulan Agustus, ...2008. pada saat itu, saya tidak ada bayangan sama sekali untuk berorganisasi apapun. baik itu organisasi manapun. setelah menjalan dua bulan saya diajak oleh salah satu senioritas (ibukweng) aliasnya mengajak untuk diskusi semacam itu. Ibukbeng bertanya kepada saya, apakah kamu adiknya Bernardus Ningmabin & Natalia Ningmabin? tidak berpikir panjang saya langsung menjawabnya" ya". kanapa kak? tanyaku lagi" do" (tidak) jawabnya. sesudah itu, saya diajak lkagi oleh beberapa senioritas untuk bermain ke kontrakan lama diantaranya, Anselmus Uropmabin, Pilemon Asiki, Maikel Mimin, Melianus Ningmabin, kemudian ada beberapa kakak senioritas lainya yang saya tidak sebutkan. Mereka bangga atas kehadir saya ditengah- tengah mereka. Mereka barkata demikian “ adik – adik sudah banyak” dan hal ini merupakan suatu kebanggaan khusus buat kami sebagai senioritas. Setelah saya bermain bersama urbob yao,  saya diantar oleh kakak Meli dan Maikel menuju Wisma Sanata Dharma.
Sambil mengikuti Matrikulasi, saya sempat telpon dengan kakak (Bernardus Ningmabin) di Jayapura dan bertanya. Apakah di daerah Yogya ini ada kakak yang mengarahkan kami setelah keluar dari matrikulasi dan statuta kami menjadi Mahasiswa?. Katanya, kamu kemarin ada ketemu kakak satu tidak? Ada tanya kamu tidak,  Soal saya dengan Natalia?, ya kakak jawabku. Itulah orangnya, tuturnya. Sesudah tiga hari kemudian kakak ibukweng datang dan mengajak saya pergi ke tempat tinggalnya (kost) dia. Kebetulan pada waktu itu hari sabtu, maka saya terima tawaran kakak Ibukweng dan langsung kita bedua jalan. Sampai dikostnya kakak Ibukweng, ia persilakan saya untuk masuk kedalam ruangan. Setelah masuk ruangan kakak Ibukweng  memutar teh manis dan roti bakar 4 buah untuk kita bersantap. Sampling kita bersantap, kakak Ibukweng mulai bercerita, katanya, saya, Bernardus Ningmabin, Natalia Ningmabin, Ibinweng Uropdana, Halmaruma (Matheus Uropdana), adalah teman seangkatan. Orang- orang ini kita ketemu dan menjadi berteman akrab pada saat SMA YPPK Teruna Bahkti Waena- Jayapura. Jadi mereka – mereka diatas merupakan teman baik saya, dan pada akhirnya sebagian besar mereka sudah selesai kuliah dan pulang ke daerah untuk kerja.
*SEBAGIAN TEKS HILANG*

Tidak ada komentar: