Rabu, 28 Maret 2012

PENDEKATAN BIOGRAFIS DALAM NOVEL THE  KTEUTZER SONATA
Leo Tolstoy (1828-1910), di kenal sebagai sastrawan Rusia terbesar yang berpengaruh luas dalam peta sastra dunia. Dia juga pemikir sosial dan moral terkemuka pada masanya. Karya- karya dia sangat bernuangsa dalam moral dan filsafat yang menimbulkan kontroversial dan tidak lazim dimasa itu dan beliau dicap sebagai anarkis oleh kaum puritan.
Tolstoy, putra seorang ningrat (Tuan Tanah) pedesaan Rusia, lahir 9 september 1828 di Yasnaya Polyana, sebelah selatan Moskow. Ia jatim piatu pada usia 9 tahun dan dibesarkan oleh kerabatnya. Beliau di didik oleh guru- guru privat berkebangsaan Jerman dan Prancis. Pada usia 16 tahun, ia masuk universitas Kazan, awal mulanya untuk belajar di bidang bahasa kemudian mengambil kuliah ilmu hukum.
Ia juga terpengaruh oleh seorang folosof Prancia Jean Jacques Rousseau, ia menjadi tidak puas dengan pendidikan formal pada 1847 memutuskan untuk keluar dari universitas tanpa gelar akademis. Pada tahun 1851 ai bergabung dengan abangnya di Kaukasus dan masuk dalam dinas ketenteraman disana. Sambil dia bertempur dengan masyarakat setempat, ia menulis sebuah novel autobogrfis yang berjudul Childhood (1952), kemudian di ikuti oleh Boybood (1854)dan Youth (185. Ia kembali lagi ke  Saint Peterbrug, 1856 ia tertarik untuk mengajar kaum petani. Ia juga sempat berkunjung ke Prancis dan Jerman untuk melakukan study banding terhadap sekolah –sekolah yang ada disana. Kemudian ia membangun sebuah sekolah desa Di Yasenaya Polyana dengan metode mengajar yang bisa terbilang progresif pada saat itu.
Pada tahun 1862 Tolstoy menikah dengan  Sondara Andervena bers yang kemudian dikenal sebagai Sofia Tolsoy. Ia beasal dari kalangan terkemuka di Moskow. Dalam 15 tahun, dia mengelolah tanah pertanian sekolah desanya, serta menulis dua novel yang terkenal dunia yaitu  war and peace (1863) dan  Anna Karenina (1873).
Pada usia 82 tahun, didorong rasa tersiksa oleh kejenjangan antara ajaran – ajarannya  dengan kemakmuran hidup keluarganya, dengan pertengkaran tak bisah diatasi dengan istrinya yang menolak keinginannya untuk menghibakan kekayaanya bagi kaum petani (pikiran karena kasihan teradap orang yang miskin atau petani, tetapi isttrinya tidak terima,) akhirnya Tolstoy malam- malam keluar dan mendapat kesakitan, dan akhirnya satu hari kemudia ia meninggal dunia, bulan November 1910 sebuah stasiun kereta api.
Semasa hidupnya ada sebuah anekdot yang melukiskan betapa pengaruh Tolstoy bagi rakyat sebangsanya yakni bahwa ada tiga hal yang paling penting di Rusia saat itu, Gereja Katolik, tsar dan Leo Tolstoy. Dalam kumpulan esainya, Confession (1882) ia  menggambarkan spiritualnya pada dua hal utama: cinta bagi seluru umat manusia dan perlawanan tak kunjung usai terhadap kejahatan.

Tidak ada komentar: